Obsessed With Idol 1/2

Obsessed With Idol | Starring by Cho Kyuhyun – Choi Sooyoung

Rating: PG – 17 | Genre: Romance, Smut | Contact Author @dinaalifa

Length: Twoshot 1/2

Keep RCL mameenn~

Sorry for the typo,or the weird story

Happy reading 😀

Rahang itu tegas. Wajah yang dingin sekaligus tampan. Sorot matanya selalu menyiratkan ketajaman. Tubuh tinggi kekar yang selalu membuat orang takut juga terpesona dalam sekali tatap.  Ditambah dengan gelar ‘pewaris’ yang semakin membuat orang tak berkutik didepannya.

Itulah anugerah yang hampir mendekati kesempurnaan. Dan diantara ber-milyar- orang didunia ini, Cho Kyuhyun adalah salah satu orang yang dipilih untuk mendapatkan anugerah itu. Tak pernah ada yang menyangkal, jika dia lahir dengan beribu kesempurnaan yang dimilikinya.

Cho Kyuhyun begitu diagung-agungkan karena kesempurnaan fisik juga kecerdasan otaknya, namun siapa sangka dibalik itu semua ia memiliki kunci kendali yang sekalinya bermasalah maka dirinyapun juga ikut tersandung didalamnya. Laki-laki setengah dewasa itu, secara diam-diam begitu mengagumi seorang artis impiannya. Artis cantik yang bahkan telah ia klaim sebagai calon istrinya, sejak empat tahun yang lalu.

Kyuhyun mulai mencari kesempatan dalam ruangan kerjanya yang sepi senyap. Perlahan ia keluarkan buku album berukuran jumbo yang ia simpan di laci mejanya. Matanya berbinar, sangat kontras sekali dengan apa yang dilakukannya setiap hari. Ia mulai membuka lembar demi lembar buku album. Album yang tentu saja diisi oleh puluhan gambar dari sang artis yang dipujanya. “Lihat kakimu sayang, jenjang sekali. Bahkan aku tak sabar untuk merabanya” Keteduhan seketika merasuki organ dalamnya. Sejenak ia merasakan santai ditengah kepadatan jadwal yang harus ia jalankan.

“Dadamu memang rata, pantatmu pun tak sebesar membermu yang lain. Tapi percayalah, dihadapanku kau tetap yang terseksi. Hanya kau sayang, yang membuatku panas dingin seperti ini” Kyuhyun mengelap peluh yang tiba-tiba saja terjun dari dahinya. Bahkan ia hanya melihat pose seksinya ketika pemotretan majalah tapi siapa sangka badannya akan langsung berkeringat seperti ini. “Choi Sooyoung, jangan sekali-kali kau menerima ajakan kencan namja lain selain diriku. Kau mengerti ‘kan?” Ia seolah memperingati, seakan-akan sosok yang dipujanya mati ataupun hidup itu ada didepan matanya.  “Oh ayolah, kau bahkan membuatku menjadi sosok yang tak kukenal sendiri sayang” Tersenyum dan terus membuka halaman buku setelahnya. “Sayangku, aku mencintaimu”

Setelahnya, Kyuhyun terus meracau mengutarakan perasaan cintanya yang berlebihan pada sosok abstrak dua dimensi berbentuk foto.

Pintu diketuk beberapa kali, terpaksa membuat Kyuhyun segera mengakhiri kegiatannya yang ia rasa sangat penting itu. Sekretaris Han masuk, sekretaris yang juga merangkap sebagai orang kepercayaan keluarga Cho itu datang dengan memberikan kabar yang sedikit menggembirakan. “Tuan, acara peringatan anniversary Cho Corp akan diselenggarakan lima hari lagi. Presdir menyuruh anda untuk berpartisipasi aktif dalam acara tahunan ini” Kyuhyun mengangguk, seolah berfikir keras. “Apakah kita bisa mengundang guest star? Kurasa itu dibutuhkan sebagai hiburan” Ia menyeringai, menampakkan smirk nya yang luar biasa misterius.

“Jika itu kehendak tuan muda, maka yang lainnya akan mengikuti sesuai apa yang anda inginkan”

Seringainya semakin lebar.

“Kalau begitu panggil saja Girls’ Generation, kalau perlu berikan penawaran paling tinggi agar mereka mau datang ke acara kita. Aku tak mau tahu, sekretaris Han harus bisa mengajak mereka bergabung. Bagaimanapun caranya,” Sang sekretaris hanya mengangguk paham, ia segera keluar untuk mengatur seluruh persiapan lainnya.

‘Kita pasti akan bertemu, Choi Sooyoung’

***

Dengan penyamaran penuh pada tubuhnya, gadis manis itu cepat-cepat menyeret kaki nya pada bangunan bertingkat didepannya. Ia merutuk lonceng yang sengaja dipasang pada pintu restoran. Seluruh pasang mata kini menghadap padanya. Tatapan mereka mencibir, tentu saja ketika melihat seorang pengunjung dengan pakaian aneh sepertinya. Sooyoung tak ampil pusing, kepercayaan diri tetap membawanya masuk hingga berakhir pada bangku paling pojok. Kakinya ia biarkan sedikit terselonjor hingga keluar meja. Matanya menatap aktif pada layar mekanis ponsel didepannya.

Naasnya, belum sampai lima menit ia duduk, seseorang tiba-tiba terjatuh tepat disampingnya. Mata orang itu begitu tajam, berapi-api ketika menatap Sooyoung yang masih saja tercekat ditempat duduknya. “Yak, kau!?” Pria itu menggertak. Sejurus mata tajamnya dirasa dapat menembus kacamata lensa hitam yang dipakai Sooyoung. Mendadak nyali Sooyoung menjadi ciut. “Apa aku melakukan kesalahan? Kenapa kau memarahiku?” Ada rona kegagapan pada kalimat yang Sooyoung lontarkan.

“Kau tahu tidak, kaki panjangmu itu terlalu terjulur hingga membuatku tersandung” Sooyoung menurunkan pandangnya kebawah, menatap kedua kaki jenjangnya yang memang sudah terlampau panjang. Ia menyengir bersamaan dengan lelaki didepannya yang mulai mengeluarkan smirk andalannya. Sooyoung bengong, menatap seringai singkat itu hampir membuatnya terkena serangan jantung.

Hingga beberapa saat setelahnya Sooyoung hanya diam, sesekali melirik kembali wajah pria didepannya. Beribu cara ia lakukan untuk membohongi kata hatinya. Gagal. Lelaki didepannya begitu mempesona. Bahkan mampu membuat Sooyoung terpikat hanya dengan mengenang seringainya.

“Hei nona, kau melamun?” Pria didepanya mendekat, merundukkan sedikit tubuhnya dan menelisik wajah Sooyoung dari dekat. Sooyoung tertegun, apalagi dengan keadaan mereka yang seperti hampir berciuman. Sooyoung mulai gila dan gelagapan. Tanpa sadar ia justru mengangkat tangan kanannya dan menampar pria didepannya dalam sekali hentakan.

“Ya! Kau benar-benar,-“ Sooyoung mulai tersadar dengan apa yang dilakukannya. Tanpa ingin menambah panjang masalah ia bergegas pergi. Sedikit terbirit-birit Sooyoung meninggalkan restoran yang katanya mewah ini. Sooyoung mengacak rambutnya kesal. Ia begitu ceroboh hingga menyebabkan banyak kekacauan. Bahkan sebelum ia sempat menyantap makanan enak yang dihidangkan di restoran tersebut. Malang, memang.

***

Sooyoung POV

“Tidak perlu banyak tanya. Sekarang berikan aku makanan yang banyak” Aku membalas ketus pertanyaan dengan nada khawatir dari Hyoyeon. Seharusnya aku bersyukur masih diperhatikan olehnya tapi entahlah sejak kejadian tadi mood serasa hancur lebur.

Hyoyeon menghampiriku kembali dengan semangkuk sup iga dan juga nasi putih. Ia mengamati cara makanku dengan curiga. “Aku rasa kau sedang bad mood. Lihat cara makanmu, urakan sekali” Dia geleng-geleng kepala seraya menekan tombol remot televisi. “Aku memang sedang kesal, beruntung kau menyisakan sedikit makanan ini untukku”

Hyoyeon mulai mengomentari seluruh tayangan yang ada di televisi. Kali ini ia mulai  membahas iklan-iklan yang berasal dari perusahaan besar di Korea. “Ternyata ini terobosan terbaru perusahaan elektronik di negeri kita. Canggih juga ya, teknologinya” Aku menonton sekilas tayangan iklan yang sedang dikomentari Hyoyeon. Tayangan itu berisi tentang sebuah kamera polaroid yang didesain minimalis dengan begitu banyak keunggulan yang bahkan aku tak tahu.

“Ini dari Cho Corp? Wah, beruntung sekali kita bisa diundang ke acara mereka” Kutatapn Hyoyeon tajam. Aku menyipitkan mata, pertanda jika aku tengah penasaran. “Kau belum tahu ‘kan? Siapa suruh kau kabur saat selesai pemotretan tadi” Hyoyeon tertawa – mengejek lebih tepatnya.

“Please, Hyo. Aku baru saja kena masalah dan itu berhasil membuatku bad mood. Jangan membuatku tambah kesal dengan kau yang sok menyimpan rahasia” Hanya suara kekehan yang keluar dari mulut Hyoyeon. Dasar! Aku meliriknya tajam, kedua tanganku kukepalkan erat-erat. Oh ayolah, aku paling tidak suka jika dibuat penasaran seperti ini. Kalian tahu sendiri, rasa ingin tahuku besar.

***

Hari ini girl group kami diminta menghadiri acara tahunan sebuah perusahaan. Entah apa nama perusahaan itu (hingga saat ini Hyoyeon tak memberitahukannya padaku). Mendengar kata ‘perusahaan’ sudah membuatku malas. Aku jamin pasti acaranya formal dan dipenuhi undangan dari kelas atas. Aku berigidik sendiri, tak bisa membayangkan bagaimana bosannya aku nanti.

“Kudengar presdir disini masih muda. Kira-kira seberapa mudanya ya?” Yuri mulai berceloteh. Aku yang sejak awal tak tahu tentang acara ini hanya diam tak menanggapi. “Itu sih tidak penting Yul. Presdir muda itu termasuk salah satu sone. Justru kita patut bersyukur akan satu hal itu.” Jessica balas menimpali dan mendapat anggukan dari semua member. Aku melirik mereka semua dengan wajah memelasku. “Apa kalian tetap tak ingin memberitahukannya padaku?” Semua memberku menggeleng bersamaan.

“Salah sendiri kau selalu pergi tak jelas seperti itu. Rasakan, ini hukuman buatmu” Setelahnya Taeyeon tertawa puas sekali. Diikuti oleh beberapa memberku juga. “Ada info tambahan buat kalian. Menurut seorang yang mengundang kalian, presdir Cho juga memiliki gadis pilihannya diantara kalian bersembilan” Sahutan dari manager berhasil membuat ruangan make up ini riuh seketika.

“Diantara kita siapa ya yang kira-kira menjadi gadis idaman presdir?” Tiffany mulai berkhayal. “Tentu saja kalau tidak Yoona, Jessica, ya kau Fany. Tapi, Taeyeon juga bisa. Mengingat dia memiliki power suara yang paling baik diantara kita” Ujarku sewot dengan sedikit membentak.

***

Kyuhyun POV

Kuketukkan jariku pada meja kaca ruanganku. Suara decitan berasal dari arah pintu. Bersamaan dengan itu muncul sekretaris Han yang kini sudah mengenakan setelan jas semi formalnya. Mungkin dia sudah bersiap dengan acara pestanya.

“Bagaimana persiapannya? Semuanya sudah beres?” Sekretaris Han mengangguk dengan senyum mengembang ditiap pinggir bibirnya. Aku mengangguk, rasanya tak sabar sekali menemui mereka, terutama Sooyoung. Apalagi setelah kejadian beberapa hari lalu. Aku mencoba menerka, bagaimana ekspresi wajah gadis tersayangku itu ketika bertemu denganku lagi nanti.

“Apa ayahku senang dengan rencanaku?” Sekretaris berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaanku. “Presdir tidak mempermasalahkan dengan konsep acara yang tuan muda rancang. Dan ya, ketua presdir Cho menyarankan agar tuan muda melirik atau bahkan mencari pasangan gadis dari putri para kolega presdir Cho” Aku mendengus malas. Dengan sekali kibasan tangan, sekretaris Han kini telah pergi meninggalkan ruanganku.

Choi Sooyoung, tidak akan lama lagi aku pasti bisa meraihmu. Mendekapmu, atau bahkan menjadikanmu milikku. Camkan kata-kataku ini.

***

Author POV

Sooyoung mulai menjalankan jadwalnya bersama dengan member girl group nya yang lain. Mereka menampilkan hampir seluruh tembang hits mereka dan menyajikannya kembali dengan rapi. Menggunakan outfit serupa dengan ukuran press badan, lekuk tubuh Sooyoung nampak begitu terlihat. Kyuhyun menggeram tertahan. Ia tak mempermasalahkan jika member yang lain memakai pakaian seksi seperti ini tetapi tidak untuk Sooyoung. Kyuhyun nampak begitu kesal ketika beberapa tamu undangan, khususnya pria yang mulai bersorak-sorak ketika menatap Sooyoung.

Kyuhyun begitu serius merapikan pakaiannya. Tidak biasanya, sedari tadi ia terus mematut dirinya. Berbeda sekali dengan Kyuhyun sehari-hari yang bahkan terkesan apatis mengenai penampilannya. Ia berdeham sendiri, mengetes suaranya sendiri yang memang sudah lumayan bagus. Kyuhyun nampak gembira, kini ia hanya perlu menunggu saja.

“Seperrtinya kau gelisah, ada sesuatu terjadi?” Ibu Kyuhyun buru-buru mengetahui perubahannya. Wajahnya sangat khawatir, sedikit takut. Ketua presdir Cho yang duduk disebelah ibunya mulai mengalihkan pandang. Menatap Kyuhyun dengan penuh rasa ingin tahu. “Apanya yang gelisah? Laki-laki akan seperti itu jika memikirkan seseorang yang spesial” Kyuhyun dan ibunya saling bersitatap. Bola matanya memutar, mencoba menyangkal komentar ayahnya yang nyatanya memang benar.

“Ibu tak tahu apa yang dikatakan ayahmu itu benar atau tidak. Jika itu benar, ibu juga merasa senang. Sudah saatnya kau memilih seorang perempuan yang mau diajak berkomitmen serius denganmu” Aku melebarkan senyumanku. Kedua orang tuaku beranjak pergi dengan alasan ingin menemui tamu lain. Aku mengelus dada, syukurlah mereka membiarkankusendiri untuk saat ini.

Dasiku kembali kurapikan. Bajuku yang memang sudah necis ini lagi-lagi kutata ulang. Sekretaris Han menuntunku menemui guest star yang bagiku sangat istimewa. “Maaf menggangguku acara kalian semua. Saya ingin memperkenalkan presdir Cho” Sekretaris Han membuka perbincangan. Seluruh member GG menatapku takjub. Hal yang paling menyita perhatianku ada di bangku paling pinggir. Sooyoung menatapku dengan wajah tercengang. Aku tertawa dalam hati. Kena kau.

Sekretaris Han meninggalkanku duduk diantara para gadis cantik berjumlah sembilan ini. Mereka banyak bertanya sesuatu padaku. Kecuali Sooyoung. Aku bisa merasakan rona kekesalan dari wajahnya.  “Anda begitu muda dan tampan, presdir. Kebahagiaan tersendiri karena girlband kami disukai orang sekelas anda” Tanpa bertanya namanya, aku sudah tahu jika Yuri yang berceloteh seperti itu. Aku hanya mengulum senyum dan mengangguk padanya. Kembali kupandangi Sooyoung yang hanya mengaduk minuman malas.

“Sepertinya yang dikatakan media tentang Choi Sooyoung itu salah, ya. Buktinya sedari tadi ia terus saja diam dan acuh. Dimana letak menyenangkannya, jangan-jangan yang ditulis para netter di internet itu bohong semua” Sontak semua member kini menghadapku, terutama Sooyoung sendiri yang bahkan saking lebar matanya hingga hampir keluar. “Sooyoung biasanya tidak seperti ini, mungkin dia kelelahan” Sahut sang leader membela salah satu membernya itu.

“Apakah kau merasa canggung denganku, Sooyoung-ssi? Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?” Dia memutar bola matanya bimbang. Wajahnya bahkan seperti penjelas jika ia sedang kebingungan. “Sooyoung itu punya ingatan yang sangat buruk, sebaiknya jangan pernah bertanya tentang hal seperti ini karena dia tak akan pernah bisa menjawabnya” Semuanya tertawa mendengar jawaban Jessica, termasuk juga aku. “Aku ingin ke kamar mandi sebentar” Sooyoung berdiri dari bangkunya dan akan beranjak pergi.

“Maaf, sepertinya aku juga ada kepentingan yang lain” Aku sengaja memperlihatkan cara berjalanku yang sedikit terpincang. Beruntungnya, hal kecil ini dapat diketahui oleh si Tiffany. “Mengapa kau berjalan terpincang seperti itu Kyuhyun-ssi? Kaki mu terluka?” Aku menyeringai, menatap Sooyoung yang hingga sekarang masih berdiri di tempat yang sama. “Sesuatu menimpaku kemarin. Seseorang menjagal kaki ku hingga terjatuh” Aku menatapnya kembali yang juga menatapku. Sooyoung mendengus dan memilih mengalihkan pandangannya.

***

Sooyoung POV

Apa-apaan namja itu? Dia ingin membuatku mati kutu didepannya? Atau dia ingin membuatku bersujud dan meminta maaf padanya. Cih, presdir macam apa seperti dia. Kubasuh mukaku asal. Kamar mandi ini sepi, itu artinya aku bisa mengoceh sendiri disini. Tapi kalau dilihat, Kyuhyun tampan juga. Apalagi dengan jabatannya yang seorang presdir muda. Aku yakin, pasti banyak perempuan yang mengidamkannya. Tapi sayang, dia terlebih dahulu membuat catatan tidak mengenakkan denganku.

“Dasar presdir gila. Gila. Gila.” Makiku dengan sedikit keras. Aku begitu terkejut ketika seseorang dengan begitu tiba-tiba menubrukku hingga kini aku harus berpegangan pada lengan orang ceroboh ini. “Kau tidak meminta maaf padaku dan justru mengatakan aku gila?” Tunggu. Aku tahu suara ini. benar saja, dia si presdir gila yang sedari tadi kumaki.

“Maaf presdir, aku harus pergi” Kubuat suaraku sepelan mungkin dan berniat meninggalkannya. Oh my! Apa yang dia lakukan padaku? Dia menarik tanganku? “Tidak segampang itu Sooyoung-ssi. Kau sudah tahu akibat dari perbuatanmu itu ‘kan? Ya, kaki ku pincang sekarang. Belum lagi dengan luka lebamnya” Dia tersenyum singkat. Aku memelototkan mata. Sungguh tidak dikira ada presdir macam dia.

“Jadi kau ingin aku mengganti biaya pengobatanmu? Baik, aku bayar” Aku menantangnya dan kini justru aku merasakan genggaman tangannya yang semakin kuat. “Bukan itu yang kumaksud. Kau lah penyebab aku seperti ini, jadi kau juga yang harus membuatku sembuh” Dia menyeringai bagaikan setan. Tapi tetap tampan. Aku menggelengkan kepala, tidak boleh aku terus-terusan memujinya.

“Apa maksudmu?”

“Simple saja, selama masa penyembuhan kaki ku kau harus selalu menemaniku. Dimanapun dan kapanpun aku berada” Aku membuka mulutku tepat didepannya. “Kau sinting? Bagaimana dengan jadwalku?”

“Pengecualian jika kau sedang ada job. Tapi setelahnya, kau tetap harus menemaniku. Deal?” Dia mengulurkan jari kelingkingnya dan aku hanya menatapnya datar. “Sampai kapanpun aku tak akan pernah mau” Dia terkekeh dan memundurkan sedikit tubuhnya dariku.

“Kuanggap itu sebagai ucapan persetujuanmu. Aku pergi dulu tapi aku membutuhkan semangat untuk melanjutkan acara ini jadi,-“

Dia mengecup pipi sebelah kananku. Mataku bertambah lebar dan kuyakin jika aku mulai tersipu karena perbuatan bejatnya.

“Pipi mu halus sekali, sama persis dengan yang selalu kubayangkan selama ini” Kyuhyun berbisik singkat sebelum ia benar-benar pergi. Aku berdiri mematung. Persis seperti dipikirannya? Jangan bilang,-

Udah dulu ya, ngetiknya baru nyampe ini 😀

Keep RCL~

Tolong komen yang banyak yah, kalau bisa jangan ada sider dulu. Biar aku juga cepet ngepost part akhirnya. Aku udah berbaik hati kan ngga pernah ngeprotect ff kecuali ff NC 😛

Mau tanya bentar, aku udah buat lama banget ending dari ff yg This Is Not Love that I Was Expected dan sampe sekarang lupa buat ngepost. Padahal udah lama banget itu ff nyampah di laptop.

Kalau yang mau ini ff dipost tolong komen ya.  Aku tahu udah banyak yang lupa sama ceritanya makanya aku tanya dulu sebelum ngepost daripada nanti udah dipost malah ngga ada yang kasih komen *poor* đŸ˜„

Pesan terakhir, aku minta restunya ya teman-teman, aku mau ikutan lomba dan aku minta didoakan supaya menang. Wkwk :v

 

171 thoughts on “Obsessed With Idol 1/2

  1. Kyu yg seorang presdir bisa sempet2nya ngefans bgt sama syo? Waaah keren!
    Kyu pinter bgt cari kesempatan biar syo ada di sampingnya terus! Kekeke~
    bagus, kyu! Lanjut

  2. Ping-balik: Obsessed With Idol 2/2 | Choi Sooyoung's Fan

  3. Ping-balik: [TWOSHOT] Obsessed With Idol 2/2 | Kyuyoung Shipper Indo

Tinggalkan Balasan ke misska Batalkan balasan