You Have Someone – 6

You Have Someone? | @dinaalifa | Chang – Soo – Kyu |

Romance, Sad | PG – 17 | Series Part 5

Maaf lama update, berharap masih pada inget sama alur ceritanya. Kalo ngga bisa baca part sebelumnya di link yg aku sisipin. Wkwk :v

Sorry for the typos, or the weird story

Part 1 | Part 2 | Part 3| Part 4 | Part 5

***

Duduk bersila dibawah pohon maple yang mulai menguning daunnya, Sooyoung mulai mengeluarkan dompetnya. Menghitung lembar demi lembar won yang ia punya. Sooyoung mendesah ditengah angin musim gugur yang menerpanya. Sembari memejamkan mata, Sooyoung menikmati keadaan saat ini, menghirup dalam-dalam aroma dedaunan yang kering.

Sooyoung menoleh kebawah, mengamati rerumputan yang bergoyang diterpa angin. Seperti refleksi dirinya saat ini. Terombang-ambing dengan begitu tak jelasnya. Memasukkan kembali dompet kedalam tas kemudian beranjak pergi. Sedikit tak rela kaki Sooyoung ketika ia langkahkan menjauh dari tempat ini. Sooyoung meringis sendu, sungguh ia tak pernah berpikir jika ia akan semenyedihkan ini.

Getar rasa dingin itu tiba-tiba menyeruak tatkala Sooyoung memegang knop pintu baja kemudian membukanya. Lagi ia menghela nafas berat dengan masih terus memandangi ruangan asing didepannya ini. Tanpa membuang waktu Sooyoung segera mengambil alas tidurnya. Menggelar buntalan selimut tebal kemudian menidurinya. Sooyoung menarik selimutnya tinggi-tinggi dan mulai mengingat kembali semua kenangannya dulu. Sejak ia kecil hingga sekarang.

Buliran air mata Sooyoung meluncur ketika ia kembali mengingat mendiang ayahnya. Sejak kecil, Sooyoung tak tahu pasti siapa ibunya. Ayahnya pun tak pernah menceritakan bagaimana sosok ibu yang telah melahirkan dirinya. Hanya bersama ayahnya Sooyoung meniti kehidupannya selama 23 tahun sebelum meninggal setahun yang lalu. Masih Sooyoung ingat dengan jelas bagaimana ekspresi kegembiraan ayahnya ketika putri semata wayangnya itu melepas masa lajang. Dengan senyum lebar yang bertengger pada tiap sudut bibirnya, Sooyoung dapat merasakan kembali kehangatan yang menyelimutinya ketika sang ayah menggenggam jemarinya dulu, membawanya ke altar, dan menyerahkannya pada Cho Kyuhyun.

Kecewa dan penyesalan melingkupi perasaan Sooyoung kali ini. Berapa kali ia menyeka air matanya namun tangisan itu seperti tak kan berhenti.

“Jadilah istri yang baik, mengayomi suaminya, dan menuruti setiap perkataannya. Jangan membuat ayah bersedih dengan pertengkaran. Lebih-lebih dengan perpisahan”

Pesan terakhir ayahnya seakan menjadi belati yang semakin mengoyak habis hatinya. Sooyoung semakin tersudutkan antara pilihan benar ataupun salah. Ia merasa bersalah pada ayahnya. Dia bukanlah istri yang baik seperti harapan ayahnya. Bukan pula sosok anak yang patuh karena ia tak bisa menurut pada pesan ayahnya.

Sooyoung merasakan meja nakas kecilnya bergetar. Cepat-cepat ia ambil ponselnya yang menjadi penyebab getaran itu. Satu panggilan dari Changmin. Sedikit terbelalak Sooyoung mengamati nama lelaki yang sudah dua hari ini tak bertegur sapa dengannya. Sooyoung bahkan terlalu asyik dengan urusannya hingga sama sekali tak mengingat keberadaan Changmin yang biasa menjadi pelindungnya.

“Yeob-“

“Kau kemana saja?” Sooyoung terkejut mendengar nada kemarahan pada pelafalan Changmin pasalnya selama ini Sooyoung tak pernah mendengar ataupun melihat lelaki itu dalam keadaan emosi.

“Kau pindah kemana? Cepat beritahu aku!” Tanpa membiarkannya menjawab Changmin lagi-lagi berteriak padanya. Sooyoung bingung sendiri. Bagaimana ia menjelaskannya.

“A-aku ada di,-“ Sooyoung menggigit bibir bawahnya keras. Haruskah ia memberitahu Changmin keberadannya saat ini?

“Yak! Katakan dimana kau sekarang juga!” Changmin berteriak lagi. Sooyoung menjauhkan beberapa centi ponselnya. Pria itu sepertinya marah sekali.

“Daejon-“ Sooyoung merasakan panggilan yang diputus sepihak. Ia memandang layar ponselnya bingung sebelum akhirnya ia mulai bersiap di pembaringannya.

***

Rumah bernomor 10 itu terasa begitu sepi. Halaman depan rumahnya bertebaran ranting dan dedaunan kering yang meranggas. Keramik marmer yang menjadi alas rumahnya dikotori dengan banyaknya debu dan pasir-pasir. Seseorang didalamnya seakan tak pernah membersihkan dan membiarkan seluruh kekotoran itu menghiasi rumahnya.

Kyuhyun termenung mengamati lembaran kertas putih dengan tinta hitam diatasnya. Tertulis jelas namanya dan sang istri pada lembaran tersebut. Mengambil nafas dalam, Kyuhyun lagi-lagi menatap kosong pada tanda tangan yang telah dibubuhkan Sooyoung. Seminggu sudah berlalu dan Kyuhyun masih belum mengesahkan lembaran kertas tersebut.

“Tinggal tanda tangan saja apa susahnya?” Tanpa memandang, Kyuhyun tahu persis pemilik suara tadi. Mengusap wajahnya lelah, Kyuhyun sedikit menggeser posisi duduknya, mempersilakan sang tamu untuk duduk disampingnya. “Dari luar rumahmu tampak menyeramkan sekali, dari dalam juga, sangat kotor” Kyuhyun masih diam tak menanggapi komentar seseorang disampingnya.

“Kusarankan agar kau cepat menandatangani gugatan cerai istrimu – Oh, atau perlu aku memanggilnya mantan istrimu saja?” Terdengar suara tawa ditengah ucapannya. Kyuhyun masih tak bergeming, maniknya semakin tajam memandang surat dihadapannya. “-Ya, setelah bercerai kau bisa menjual rumah ini dan uangnya bisa kita gunakan sebagai modal pernikahan kita”

Kita? Kyuhyun dan Victoria, maksudnya? Entah sesuatu apa yang melintas di otaknya Kyuhyun merasa risih dengan ucapan Victoria yang selalu menyebut-nyebut ungkapan ‘kita’. “Kau setuju dengan usulku? Kurasa rumah ini cukup besar dan akan mahal sekali jika kita menjualnya” Kyuhyun tetap diam pada pertanyaan Victoria yang kedua kalinya. Rumah ini kenangannya bersama Sooyoung dulu. Rumah dengan rancangan yang dibuat sendiri antara dirinya dan Sooyoung. Kyuhyun masih ingat persis bagaimana kerasnya mereka mencari uang dulu agar bisa membangun rumah ini. Dan sekarang akan dijual? Lebih menyakitkannya lagi, uang hasil penjualannya akan ia gunakan untuk biaya pernikahan keduanya bersama Victoria?

“Kurasa itu bukan rencana baik Vict, lebih seperti rencana licik. Setengah dari rumah ini milik Sooyoung dan jia rumah ini dijual Sooyoung harus mendapatkan bagiannya. Lagipula, jika memang kita bisa menikah kau dan aku masih mampu untuk membiayainya sendiri” Victoria terbelalak mendengar jawaban Kyuhyun yang dirasanya cukup kasar. Ia memandang nyalang padanya, tangannya terulur mengambil kertas yang sedari tadi diamati Kyuhyun.

“Kau ragu dengan pernikahan kita Kyu? Atau gara-gara surat perceraian ini yang membebanimu?” Kyuhyun jelas kesal dengan bentakan Victoria. Perempuan itu begitu egois dan tak segan membentak siapapun yang berlainan dengan keinginannya. “Sudahlah Vict, kita bahas itu lain kali” Kyuhyun menjawabnya tanpa semangat. Victoria semakin naik pitam, ia meremas kasar ujung surat yang masih ia pegang. “Apa yang membuatmu tak bisa menandatangani surat ini eoh? Kau masih menyukai Sooyoung?” Dalam sekali Kyuhyun mengambil nafasnya. Tanpa melirik Kyuhyun bergumam lelah.

“Aku selalu memikirkannya”

“Apa? Jadi selama perempuan itu pergi kau selalu memikirkannya? Sadar, Cho Kyuhyun! Dia bukan lagi istrimu. Ingat baik-baik, perempuan itu tak bisa memberimu keturunan” Victoria berkata lirih, berusaha meyakinkan, seolah ingin menghipnotis akal pikiran Kyuhyun. Cintanya yang berlebih pada Kyuhyun membuatnya buta hati. Tak peduli siapa yang disakitinya, yang ia inginkan hanyalah Kyuhyun.

“Biarkan aku memilih sendiri Vict. Sebaiknya kau pergi” Mendorong kecil bahu Victoria, Kyuhyun berharap kekasihnya segera musnah dari pandangannya. Pikiran dan hatinya sama-sama lelah, jika Victoria masih saja disini dan terus mengomporinya bisa-bisa psikologinya ikut terserang.

Kyuhyun merendahkan tubuhnya, menyandarkan lehernya pada punggung sofa. Matanya terpejam mencoba mengurutkan kembali kejadian-kejadian terdahulu yang mungkin bisa menjadi sebab perceraiannya sekarang.

***

Dahulu, saat mereka masih sama-sama kuliah. Sooyoung adalah adik kelas Kyuhyun di universitas. Karena kekonyolannya Kyuhyun perlahan mulai menyimpan rasa dan segera menjadikan Sooyoung sebagai kekasihnya 5 bulan setelah perkenalan. Sooyoung orangnya asyik, mau bekerja keras, dan tidak menuntut, tiga hal itu yang paling Kyuhyun suka dari begitu banyak sifat yang Sooyoung punya.

Kisah cinta mereka berakhir pada sebuah gereja dengan mengucap janji suci bersama-sama. Keduanya nampak senang. Dengan wajah memuja, Kyuhyun mencium bibir Sooyoung yang saat itu belum pernah tersentuh siapapun. Baik Kyuhyun maupun Sooyoung, mereka mendapatkan ciuman pertama secara bersamaan saat prosesi pernikahan.

Konflik rumah tangga mereka dimulai saat bulan ketujuh dari pernikahan. Kyuhyun yang saat itu menemani ayahnya menghadiri acara launching perusahaan teman ayahnya. Saat itu ia bertemu dengan Victoria, teman semasa kecilnya yang meneruskan kuliahnya di China. Sebagai informasi saja, Victoria sangat mengagumi Kyuhyun sejak dulu. Kyuhyun tentulah senang sekali bisa bertemu teman masa lalunya. Banyak hal yang ia ceritakan pada Victoria termasuk pernikahannya dengan Sooyoung.

“Apa kalian sudah dikaruniai seorang anak?” Saat itu hanya gelengan kepala yang Kyuhyun lakukan atas pertanyaan Victoria. “Hubungan pernikahan tidak akan sempurna jika tidak ada baby. Kau yakin istrimu sehat-sehat saja?” Kyuhyun menautkan alis bingung sedangkan Victoria makin menatapnya girang. “Hati-hati, banyak perempuan sekarang ini yang berbohong pada pasangannya. Mungkin saja istrimu itu,-“ Merasakan sesuatu yang ganjil dari ungkapan Victoria, Kyuhyun buru-buru memotong.

“Sooyoung tidak sakit Vict, dia normal” Dan setelah sanggahannya itu Victoria semakin gencar membisikinya, menghasutnya, bahkan tak segan berbicara terang-terangan untuk menjauh dan melepaskan diri dari Sooyoung.

***

Kyuhyun mendadak membuka kedua matanya. Seakan ia ditarik kembali setelah begitu lama ia terbuai pada kenangan masa lalunya. Kyuhyun menghembuskan nafas beratnya. Kesimpulannya, Victoria adalah dalang dari perceraian mereka. Perempuan itu yang sejak dulu selalu ingin membubarkan rumah tangganya. Dan bodohnya Kyuhyun ia tak pernah sadar dan bahkan selalu membela Victoria.

Sekali lagi Kyuhyun mengamati kertas perceraian itu lagi dan tanpa pikir panjang Kyuhyun segera merobeknya hingga menjadi serpihan kecil. Disambarnya ponsel yang ada di meja dan segera menghubungi Victoria. Wajah Kyuhyun pucat dengan tubuh yang seperti bergetar. Ia meracau tak jelas, berharap besar semoga pilihannya ini benar.

“Halo, Vict” Kyuhyun berbicara dengan intonasinya yang cepat dan terburu-buru.

“Hai, Kyuhyun”

“Kau memelihara anjing ‘kan Vict?” Ada jeda beberapa menit setelah Kyuhyun melontarkan pertanyaannya.

“I – iya, namanya Doggie. Memangnya kenapa Kyu?” Terbesit nada kebingungan pada jawaban Victoria namun Kyuhyun mengabaikannya. Victoria yang tak tahu arah pembicaraan hanya diam menunggu ungkapan setelahnya dari Kyuhyun.

“Jika seseorang menyukainya dan ingin mengadopsi anjingmu bagaimana?”

“Siapa yang mau mengadopsi anjingku Kyu? Kau? Huh, ada-ada saja” Terdengar kekehan dikejuhan sana yang dapat Kyuhyun dengar dengan jelas.

“Jawab saja pertanyaanku” Kyuhyun meninggikan suaranya menjadi dua oktaf lebih tinggi. Ketegasannya saat berbicara membuat Victoria menciut seketika.

“Tentu saja tidak boleh dan aku akan merebut Doggie kembali. Anjing itu adalah segalanya bagiku dan tidak ada yang boleh menjauhkan anjing itu dariku” Kyuhyun menghela nafas sejenak, tangannya terkepal bulat-bulat menahan emosinya saat ini.

“Aku juga sama Vict. Aku akan merebut Sooyoung kembali karena dia adalah segalanya bagiku” Kyuhyun segera menutup panggilannya sebelum Victoria sempat menjawab. Ia yakin dia pasti marah maka dari itu Kyuhyun memilih untuk cepat-cepat menutup teleponnya sebelum mendengar teriakannya.

***

Esoknya Sooyoung terbangun pagi-pagi sekali. Matahari bahkan belum nampak sama sekali dan bulan masih temaram menyinari rumah sewanya yang tak seberapa. Sooyoung mengucek matanya sembari membulatkan tekatnya mencari kerja hari ini. Ia harus siap di kehidupan barunya dan ia harus memiliki penghidupan yang layak untuk itu.

Kali ini Sooyoung mulai menyongsong harinya dengan berbekal ijasah sarjana ekonomi di genggamannya. Agak ragu Sooyoung menyusuri gang kecil yang akan membawanya ke pinggiran jalan raya. Sebagai pendatang Sooyoung tak tahu benar jalan di daerah Daejon. Hanya insting yang ia andalkan.

Siang berganti malam. Matahari seolah tertelan habis oleh kegelapan. Saat itu Sooyoung hanya merasakan lelah dan sedikit rasa tenang. Hari ini juga lamaran pekerjaannya resmi diterima disebuah restoran cepat saji. Sooyoung memandang miris pada map yang ia genggam. Percuma juga ia menenteng lelah ijasah sarjananya karena nyatanya ia hanya dipekerjakan sebagai pelayan.

Sooyoung berjalan malas menuju kontrakan kumuhnya. Tak ada pilihan lain, uangnya tak akan cukup untuk menyewa kontrakan elit. Baru saja Sooyoung sampai di pelataran rumah kecilnya, seseorang tiba-tiba menghampirinya dan menggoncang pundaknya keras.

“Kenapa tak mengabariku jika kau pergi huh? Siapa yang menyuruhmu pergi kesini? Cepat katakan!?” Sooyoung begitu terkejut mendengar omelan seseorang yang bahkan tak membiarkan ia berbicara terlebih dahulu.

“Ini keinginanku sendiri dan aku tak mau terlalu merepotkanmu, Changmin”

Sooyoung merasa tubuhnya yang dipeluk paksa oleh Changmin. Lelaki itu mendekapnya begitu erat hingga membuat Sooyoung kebingungan. Mungkinkah Changmin kehilangan sosoknya ketika ia pergi? Sooyoung bertanya dalam batinnya sendiri.

“Kau ingin membuatku gila? Benar begitu? Cepat jelaskan padaku alasanmu pergi dari Seoul!?” Lagi Changmin membentaknya dengan emosi. Sooyoung begitu takut pada sosok Changmin yang sekarang. “Jelaskan padaku, Sooyoung-ah. Aku memohon padamu” Changmin mendesaknya. Kali ini dengan ungkapan yang lebih halus. Cukup lama Sooyoung mengatur pola nafasnya sebelum membawa Changmin memasuki rumahnya.

“Kau pergi dari Seoul dan menghuni rumah kotor seperti ini?” Sooyoung merasa tersindir mendengar ucapan Changmin. Diliriknya lelaki itu tajam dan mulai menyahut. “Jangan mengejek, hanya segini kemampuanku membeli rumah” Seolah Changmin menatapnya prihatin, Sooyoung merasakan jika lelaki itu sedang mengasihaninya sekarang ini.

“Kami berdua memutuskan untuk bercerai, Changmin. Hanya akan menambah masalah jika aku tetap berada disana jadi aku memutuskan untuk pindah kemari” Sooyoung menerawang jauh hingga membuat kedua bola matanya memerah. Tangisnya hampir pecah jika Changmin tidak memeluknya kembali. Entah, Sooyoung merasa jika Changmin adalah dewa penolongnya. Melalui sosoknya Sooyoung merasa dihargai sebagai seorang wanita. Lelaki itu mengasihinya, merasa kehilangan saat ia pergi, dan memeluknya ketika ia merasa rapuh dan lelah.

Changmin begitu berbeda dengan Kyuhyun. Kehangatannya begitu luar biasa membuatnya terbuai, bahkan hingga mimpi terindahnya. Segalanya itu hanya Changmin yang memberikannya.

“Kau tak boleh tinggal disini. Kau harus pulang ke Seoul, dan tinggallah bersamaku” Nada penuh kesungguhan terlontar dari bibir Changmin. Bahkan setelah menatap iris mata berbinarnya, Sooyoung semakin yakin jika lelaki itu serius dengan ucapannya. Tapi sekali lagi Sooyoung tak bisa mengiyakan, rasa di hatinya tak mungkin hilang sekejap mata hanya karena Changmin.

“Aku masih perlu menenangkan hatiku. Kau pulanglah, tak usah hiraukan aku” Rahang Changmin semakin mengeras mendengar jawaban Sooyoung. Tubuh Changmin semakin mendekat pada Sooyoung, menopang kedua bahu perempuan itu kuat. Sorot matanya menatap penuh pada wajah wanita yang dipujanya. Changmin menelan liur, tiga hari tak bertemu seakan membuat raut muka Sooyoung semakin cantik didepannya.

“Aku memintamu sekali lagi, lupakanlah Kyuhyun” Mereka berdua saling beradu pandang. Mencipta suatu kehangatan yang semakin membuat mereka nyaman. Changmin tak pernah menampik jika Sooyoung sangat mempesona sedang bagi Sooyoung – meski wanita itu masih mencintai Kyuhyun – baginya Changmin memiliki tempat tersendiri di hatinya.

“Bagaimana caranya?” Satu hembusan nafas dari Changmin sebelum lelaki itu menyahut. “Kau bisa memperalatku,-“ Mereka saling diam dengan pikiran masing-masing. Sooyoung masih menunggu penjelasan lanjut dari Changmin. “-jadikan aku pelampiasanmu. Aku ingin terus berada disampingmu, aku ingin terus menatapmu, dan aku ingin terus seperti ini. Meski aku hanya kau anggap sebagai pelampiasanmu” Sooyoung mendekap mulutnya sendiri. Sangat tersentuh mendengar ketegasan pada suara Changmin.

Kali ini Sooyoung yang lebih dahulu memeluk Changmin. Merasakan kehangatan tubuh pria itu hanya untuknya. Sooyoung bersyukur disaat ia terpuruk masih ada orang yang dengan sukarela mau menawarkan kebahagian untuknya. Namun ketika ia menyadari kenyataan, semua yang dikatakan Changmin tak urung hanya akan menyakiti batin pria itu sendiri. Sebagai seorang yang baru berpisah, Sooyoung sangat tahu bagaimana sakitnya perasaan sepihak yang dipaksakan.

“Bukan itu yang kuinginkan Changmin. Aku sudah merasakan bagaimana sakitnya bertahan untuk seorang yang bahkan tak menganggap keberadaan kita. Kau orang baik Changmin, tak sepatutnya kau diperalat oleh seorang sepertiku” Sooyoung masih belum melepaskan dekapannya. Satu titik bening airnya menetes, disusul beberapa titik lain yang semakin membasahi kemeja Changmin. Pria itu berusaha melepas dekapan Sooyoung ketika merasa wanita itu terisak namun Sooyoung justru mendekapnya lebih erat lagi.

“Jangan dilepas, aku malu menangis didepanmu” Senyuman miring tersungging pada ujung bibir Changmin. Jeda keheningan beberapa saat hingga Changmin tersadar akan tujuan utamanya kesini.

“Soo, kemarin aku bertemu dengan cinta pertamaku semasa sekolah” Tiba-tiba saja Sooyoung melepas pelukannya dan menatap Changmin penuh makna meski dengan mata yang sedikit sembab. “Dia memintaku menjadi kekasihnya, sangat mustahil bukan?” Changmin tersenyum masam. Membuat gejolak pada hati Sooyoung dan perasaan tak suka.

“Lalu kenapa kau menemuiku jika perempuan yang selama ini kau tunggu adalah dia? Kenapa kau bersikeras membantuku jika kau sudah berpacaran dengan,-“

“Aku belum menjawabnya” Sooyoung terdia ketika Changmin memotong kalimatnya. Ia menatap tak percaya pada Changmin. Hatinya dirundung ketidak pastian saat ini. “Jawabanku padanya tergantung pada jawabanmu saat ini. Jika kau berkata tidak, maka aku akan langsung menolaknya. Jika kau mengiyakan, maka aku akan – menerimanya. Kumohon, meski kita baru saja kenal, tolong perhitungkan sedikit tentangku Soo-ah”

Changmin menggenggam kedua jemari Sooyoung. Tanpa sadar meremasnya kecil. Sooyoung membisu. Bagaimana bisa ia menjawabnya jika hatinya sendiri pun masih dirundung kebimbangan seperti ini. Changmin memang pria penuh perhatian, tapi rasa sukanya yang tak pernah ia ungkapkan secara langsung semakin membuat Sooyoung bingung.

“Changmin-ah, bagaimana perasaanmu padaku?” Lamat-lamat Sooyoung menyuarakan isi hatinya yang selalu ingin ia tanyakan pada Changmin. Kali ini Changmin diam, masih belum menjawab dan terus menundukkan kepalanya. Pertama kali bagi Sooyoung menelan kekecewaan pada sosok pria didepannya.

“Selama ini perhatianmu itu karena kau mencintaiku, menyayangiku, atau justru mengasihaniku? Tolong jawablah dengan jujur” Raut muka Sooyoung nampak memelas. Ia sangat menunggu saat-saat dimana Changmin akan menjawab pertanyaannya.

“Pertamanya aku memang merasa kasihan padamu. Setelah aku mengenalmu aku tak pernah membantumu karena unsur kasihan. Ketulusanku itu muncul dari hatiku. Ketulusan itu juga yang membuatku menyayangimu. Semakin lama perasaanku semakin berubah. Jantungku berdebar setiap kali aku dekat denganmu. Aku senang, tiap kali aku melihatmu tersenyum dan ketika kau pergiaku serasa hampir mati. Putus asa dan frustasi. Itulah yang kurasakan selama tiga hari kemarin”

Sooyoung mendengar terang-terangan penjelasan panjang Changmin. Tidak mengira jika jawaban pria itu sangat menyentuh hatinya. Sooyoung merasakan jika lubuk hatinya yang telah kosong kini mulai terisi kembali. Membuatnya secara reflek tersenyum tulus hanya untuk Changmin.

“Seperti ini rasanya Sooyoung-ah. Kau hanya tersenyum dan reaksi jantungku sudah seperti ini. Kau bisa merasakannya ‘kan Soo?” Changmin menahan telapan tangan Sooyoung tepat di dada sebelah kirinya. Membiarkan wanita itu merasakan bagaimana hatinya yang tengah berbunga sekarang ini.“Setelah apayang kurasakan, kupikir ini – cinta”. Changmin menatap dalam pada Sooyoung, berusaha meyakinkannya dengan segala upaya yang bisa ia lakukan.

Ditengah ruangan kecil dengan penerangan minim, rasa kedua insan itu saling melebur. Tidak hanya Changmin namun juga Sooyoung. Keadaan membuat mereka bersatu hingga wajah mereka saling mendekat. Menyatukan tubuh dan jiwa mereka, Changmin merasa kinikmatan menjalar disekujur tubuhnya ketika ia menyentuh bibir Sooyoung. Changmin menyuarakan ‘I Love You’ sebelum ia merubah kecupan itu menjadi lumatan penuh cinta.

“Jangan menerimanya Changmin, aku membutuhkanmu”

Tbc

Bagaimana readers? Tambah gaje kah ff abal ini? 😀

Maaf ya, gaada kyuyoung moment nya sama sekali. Mungkin mereka muncul lagi di part 7 nanti. Banyak yang komen agar Sooyoung jangan terlalu dibuat sedih dan jadi deh kayak gini. Maaf kalo masih jauh dari kata bagus, aku sendiri sadar kok kalo ff ku ini underrated baget -_-

Kalo terlanjur baca dikomen yah readers 😀

44 thoughts on “You Have Someone – 6

  1. kenapa aku berharap Kyuyoung bersatu lagi,,toh kyuhyun udh sadar..

    tp gmn author.ajh,,asalkan cuyong eonni bahagia..kkee~

    seneng bgt ff ini d lanjut,,aq udh bolak balik wp ini krna nungguind nie d lanjut lagii..
    nextt nya jgn lama” ya authornimm..

    fighting ^^

  2. Endingnya kyuyoung hrs bersatu dong meskipun emng kyu salah tp kan dia udh sadar dan mau ngambil hatinya soo lg. Part 7 nya ditunggu chingu ya hwaiting!^^

  3. Bagus syoungiee, terima changmin buang yg sudah menyakitimu 😀 kyuhyun sadar nya terlalu telat, makan tuh tersiksa tanpa syoung! Nyakitin unnie gue-_- victjumma pergi kau jauh jauh dri kehidupan 😀 semoga syoung bsa punya anak sma changmin , next part lama gak nih author?

  4. Akhirnya di post juga
    gitu dong kyu sadar . Soo itu istrimu . Tapi
    Aku bingung kalo misal ditanya endingnya . Ada dua sisi
    1. Aku suka kyuyoung balikan dan changseo
    2. Soo selalu bahagia sama changmin
    tapi terserah author .hehe
    daebak .next part jangan lama”

  5. saya snagat berharap endingnya ini changsoo…
    saya bosan dengan hubungan kyuyoung
    mau di fanfic mau di dunia nyata dia itu memang plin plan, cowok kayak gitu gak pantas nyakitin sooyoung
    maaf ini bukannya nge bash kyuhyun namun saya bicara kenyataan…
    author-nim,mohon kepastian fanficnya, saya betul2 rindu sama changsoo :”””)

  6. Akhirnyaaaa sekian lama nunggu ff ini publish juga tapi juga masih nunggu ff yg sehun kai soo yg Between you me and he kapan dilanjutin?

  7. Still waiting for changsoo hihihi. Habisnya Kyuhyun nyebelin. Pelajaran dari ff ini; siapa suruh nyia-nyiain kasih sayang orang wuuuuu hihihi changsoo jjang!

  8. Bagus kok part ini, kerenrenrenrenren^^
    Akhirnya soo akan memulai kebahagiaan baru. Aku dukung chanhsoo ^^

    Next part ASAP ya say^^

  9. akhirnya dipost juga makasih chingu.
    kyu nyadarnya telat bgt, tp aku masih berharap kyu & soo bersatu, mungkin itu mustahil tapi aku berharap banget, pasti bakalan seru.
    next partnya jgn lama2 ya^^

  10. Yeay dipart ini soo udh gk terlalu bersedih, biar deh soo sma changmin, krna kyu telat bgt nyadarnya, ya walaupun suka kyuyoung tpi soo udh sngat tersakiti n skrang dia udh nerima changmin.. next aja yg penting happy end buat soo.. hwaiting

  11. Daebaak cingu.,
    tiap langkah qta ada resikox seperti itu juga kyu… Maaf mungkin saja tapi untuk kembali perlu pikir 2kali. Mudah2an sooyoung sama changmin. Sama2 pernah terpuruk karna cinta maka semakin hati2 menjalani hubungan.
    Next jangan lama2 cingu

  12. ahh~ chingu baca aja komennya wkwk 😀 aku termasuk orang yang bilang sooyoung jangan dibuat kaya gini banget wkwk –“v walaupun kata2nya beda tapi inti dari kata2nya itu hehe 😀
    kyyaaa~ aku seneng banget setelah tau chingu post ff ini udah lama banget nunggu lanjutan ff ini hehe –“v ini adalah ff keren dan ternyesek yang pernah aku baca hehe, gpp chingu walaupun aku kyuyoung shipper asalkan sooyoung bahagia aku bahagia, yang penting endingnya sooyoung bahagia! itu cukup buat aku 😀 malahan aku maunya kyuhyun itu harus menyesal karena buat sooyoung kaya gini! lagian bisikan2 negatif tentang sooyoung di denger, kalo udah tau soo hamil baru nyaho tuh kyuhyun! ihhh sebel sama kyuhyun di ff ini dan aku suka banget sama chang disini ahhh keren dia! kece banget kaya gitu wkwk
    ffnya daebaakk!! jjang!! lanjutnya jangan lama lama ya chingu –“v hehe aku tuh selalu nunggu chingu ngepost ini bersama ff lain yang aku suka –“v
    gomawoyo chingu ffnya ^^ keren! asik! seru! ahh pokoknya daebak lah!

  13. Eonni aku mau minta maaf nggak komen di part part sebelumnya*bow* karna aku bacanya juga ngejar/? maaf yaa eonni:(. Oh iya eonni kenalin kiki imnida 01 line. Salam kenall eonni^-^
    Entah kenapa dari part awal udah benci sm Kyu duluan dan berharap endingnya bakal ChangSoo tapi sekarang malah bingung bagusnya Soo eonni sama siapa:| yaudah dehh eonni supaya gak bingung Sooyoung sm Kris aja/outofcast/ /ditendang/
    Kann Vict yang jahat sebenarnya disini-,- ganggu rumah tangga orang lainn yaelahhh sebitu gak lakunya yaaa?!?!?!?!? *kebawaemosi*
    Seohyun nanti gimana yaaa:| agak kasian jugaaa tapi kalau ChangSeo nanti Soo eonni gimana?? Sedihh lagii dongg:( 😦
    Merekaaa gk lakuin ‘itu’ kann eon?? Enggak kann??? Nanti malah tambah ribet lagii kalau mereka ngelakuin ‘itu’ 😐

    Ditunggu next partnya eonni^-^

  14. Walopun kyuhyun jahat aku ngarep’y sooyoung masi sama kyuhyun..kyuhyun uda nyesel dan dia harus tanggung jawab bikin sooyoung bahagia lagi..kalo bisa bikin mereka nyatu lg di ending’y biar victoria jg gondok..kalo mereka pisah victoria tar kesenengan g rela deh

  15. Akhirnya dipost juga,,,

    Dah lama bgt ditungguin..w jg dah bolak balik ke wp ini..

    Dan dtng lg,trnyt dah dipost,
    Ok,,next part jgn lma” ky kmrin yah,ksihan readers yg nungguin
    Hehehe

  16. sekalipun kyu udh sadar tpi menurutku dia udh terlambat..
    udh keliatan klo kyu disini tipe org ga bisa tegas sma hatinya dan mudah tergoyahkan.. jdi dri pda soo sakit lagi mending dia sma changmin aja..

  17. Thor soo sama changmin aja karna aku bosen sama ff yang kyuyoung nya bersatu terus padahal salah kyuhyun tuh udah parah tapi itu dari pandangan saya aja sih ditunggu part 7 nya

  18. Changsoo nc? Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa entah kenapa disini pengen banget kyuhyun terluka!!!! Dia udah kejam banget. Dan masalah seohyun. Ilangin aja sih 😒 kasian kalo yg sakit soo eon mulu

  19. Hohoho 😥 soo unni udah mulai cinta kah ama changmin..? 😦

    padahal aku berharap, kyu oppa sadar dan minta maap ama soo unni dan minta buat kembali…

    tapi kog malah ama changmin deh thor..??

    tapi gppa lah, yang terbaik aja buay soo unni biar gak sedih dan tekanan batin mulu..

    next thor 🙂 daebak ❤

  20. Terkadang kita harus melepaskan yg kita sayang untuk mendapatkan kebahagiaan yg lebih berarti. Kayak soo yg rela melepas kyu, demi kebahagiaan kyu (niatnya gitu). Tp kan soo juga berhak bahagia dgn orang lain yg mencintainya. Lagi pula penyesalan emang datang belakangan, jd gpp dong kalau kyu juga melepas soo buat kebahagiaan soo. Kalau emang kyu emang cinta, dia rela dong lihat soo bahagia dgn changmin. Intinya thor aku setuju kalo soo sama changmin aja, mungkin kyu bisa sama seohyun thor. Tp ya terserah author aja, hahaha. Di tunggu next nya thor., salam kenal…

  21. Wahh, telat banget saya tau ni ff xD. :v. Ff nya bagus banget, mampus lu kyu, rasain tuhhh, tp aku juga suka chang bareng soo, tp ku harap akhirnya soo bahagia bareng siapapun bolehh. Soo juga manusia dia pantes dong bahagia daripada disakitin mulu sama kyupil. Ishhh victoria ahjumma kesampingkan dulu aja, taroh kek dia dimana, anyway nice ff, daebakk, lanjutnya yg cepet yaaa, aku tunggu lhohhh (?), last, fightingg !!^^

  22. annyeong ak reader baru disini salam kenal ya thor.
    aduh gk tahu mau comment apa yg pasti fellnya ngena bgt. cepet dilanjutin ya thor next partnya penasaran sm endingnya

Tinggalkan Balasan ke iiz leekim Batalkan balasan